Siap Harus Dipaksakan

Ceritanya dari tiga hari kemarin, saya sangat bergairah dalam menjalani hidup kawan. Momentum itu saya dapatkan ketika saya tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mentor bisnis saya. Beliau memaksa saya untuk melakukan apa yang beliau katakan. Ada saya tidak bisa menolak. Kenapa ???? karena saya sangat cinta dengan diri saya. Saya ingin membuat masa depan yang saya impikan dan membuat orang tua bangga pada saya. Dan saya yakin apa yang dikatakan oleh mentor saya tersebut adalah benar dan beliau peduli akan masa depan saya.

are_you_ready_03

Singkatnya saya memutuskan untuk menjalani apa yang beliau katakan. Dan juga saya tidak mau membuat alasan ketika saya tidak melakukannya. Yang saya sangat ingat dengan kata-kata beliau adalah “Jika saya (mentor saya) bersimpati dengan alasan-alasan jaka. Sebetulnya saya sudah berbuat dzalim terhadap jaka. Kenapa ??? Karena saya sudah membuka peluang untuk jaka semakin menimbun potensi besar yang ada di diri jaka”. Dari sana saya mulai berpikir, dan mencerna baik-baik apa makna dari kata tersebut. Hingga saya menyimpulkan bahwa apa yang beliau katakan adalah benar. Bagaimana tidak, beliau sudah meniatkan untuk serius membimbing saya. Tapi kalau orang yang dibimbingnya (saya) cengeng dan tidak mau memperjuangkan masa depannya. Ya sama saja dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia.

Selain daripada itu, rasionalisasi kenapa saya jadi tergerak untuk bergairah menjalani hidup. Karena ini adalah kesempatan. Kesempatan sudah datang menghampiri saya. Jarang sepertinya ada orang seperti beliau. Orang sukses, pengusaha muda, bidang ekspor impor, sekjend Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) yang mau menginfaqkan waktunya untuk membimbing orang lain, menjadikannya seperti beliau bahkan bisa lebih dari beliau. Hebat bukan ???? saya yakin waktunya pasti sangat sibuk. Tapi beliau mau. Saya sempat dengar bahwa resolusinya untuk tahun ini adalah mencetak 10 pengusaha baru sebagai patner bisnisnya. Dan sekarang beliau sedang menebar umpan. Siapa-siapa saja nih nantinya yang akan menagkap umpank tersebut.

Saya sendiri sudah lihat umpan itu ada didepan saya. Tapi saya harus berusah keras untuk mengangkap umpan tersebut. Tapi apakah saya siap untuk mengambil kesempatan ini dan dijadikan momentum titik tolak perubahan hidup saya ????

Sempat ragu juga, karena sekarang kondisinya sedang kritis kawan. Bagi seorang mahasiswa baik seperti saya ini. Tahun terkahir saya dikampus haruslah cepat-cepat lulus dan menyelesaikan amanah ortu juga jamaah (organisasi maksudnya). Dan bisa jadi kalau saya memutuskan untuk mengambil kesempatan ini, fokus saya akan terpecah sehingga membutuhkan waktu yang sepertinya akan bertambah lama dalam menyesaikan studi. Heeeeeemmmmmmm……

Di sesi shearing, saya pernah katakan “kang sepertininya untuk sekarang saya kurang bisa maksimal dech. Insha Allah Agustus saya lulus. Dan saya akan benar2 serius”. Dan apa yang beliau katakan ??? “Jaka, kenapa banyak orang gagal dalam berbisnis? Salah satunya ialah karena dia menunda-nunda untuk memulai. Bisa jadi beberapa bulan kedepan saya sudah tidak berninat lagi untuk mebimbing jaka. Karena jaka tidak mau diajak lari. Apa boleh buat, saya harus cari lagi yang lain. Iya kan ???? ini bisnis jaka. Waktu yang terbuang walaupun terbuang sedikit saja sudah masalah. Dunia bisnis beda dengan dunia mahasiswa. Jadi segera buat keputusan. Ingat momentum itu gabungan dari kesempatan juga kesiapan. Dan kesiapan itu memang harus dipaksakan”

Dari sanalah logika saya berputar 180 derajat. Saya harus memaksakan siap dan tidak ada kata lain lagi. Dan menyimpulkan bahwa ini memang benar. Kesiapan memang harus dipaksakan. Dengan kata lain harus dilakukan.  Sama halnya dengan ketika kita diberi pertanyaan bisa atau tidak ???? maka untuk orang-orang yang bermental sukses pasti akan berkata bisa atau dicoba. Meskipun pada waktu tersebut ia belum bisa melakukannya. Tetapi ia memaksakan untuk bisa, dengan asumsi bahwa bisa itu hasil dari proses belajar dari apa yang ia kerjakan. Dan untuk bisa ya harus action. Juga kata bisa, dicoba atau siap itu sebagai pemicu syaraf2 neuron kita berkerja di alam bawah sadar. Istilah kerennya law of attraction (hukum ketertarikan). Atau bagi seorang muslim “Allah bersama prasangka hambaNya”. Pernah dengar juga kan “if u think u can, ucan”. Nah kurang lebih lah seperti itu. Sebaliknya jika seorang bermental gagal akan berkata tidak bisa, tidak siap dan tidak mau mencoba.

Tinggal pertanyaannya ada disaya. Saya mau menjadi orang sukses atau gagal ??? Tentu saja saya ingin menjadi orang yang SUKSES. Amien ya Allah ya Rabbalalamin. Insha Allah. Yakin Usaha sampai